Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4 - Budaya Positif

Jurnal Refleksi Modul 1.4
Budaya Positif
Model Refleksi 4F
Fact
Pengalaman saya mengikuti pembelajaran di minggu ini yaitu dapat memahami budaya positif, membuat keyakinan kelas, dan melaksanakan segitiga restitusi. Sebagai seorang calon guru penggerak belajar bagaimana menyikapi keadaan lingkungan sekolah dengan menyesuaikan dengan kegiatan-kegiatan positif yang nantinya berubah menjadi budaya positif. Saya paham bahwa keyakinan kelas adalah salah satu bukti hasil dari sebuah budaya positif. Tak hanya itu, proses segitiga restitusi yang mencakup menstabilkan identitas, validasi tindakan salah, dan menanyakan keyakinan merupakan juga adalah bentuk budaya positif yang harus selalu kita lakukan dalam membentuk karakter murid-murid dengan perlakuan yang manusiawi dan lebih nyaman untuk mereka.
Feelings
Perasaan selama mengikuti pembelajaran minggu ini luar biasa ilmunya, banyak sekali hal-hal yang dibahas dalam modul ini. Hal tersebut karena berhubungan dengan budaya positif yang pelaksanaannya dapat dilakukan oleh guru dan murid dengan berdampingan. Saya sangat tertarik pada bagian segitigas restitusi, dimana kegiatan pemecahan masalah melibatkan perasaan yang luar biasa untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Tahapan yang dilakukan berupa menstabilkan identitas, validasi tindakan salah, dan menanyakan keyakinan. Proses semacam ini sangat bagus menguji kemampuan guru sebagai temankah, penghukum, pemberi rasa bersalah, maupun manajer.
Findings
Pembelajaran yang saya dapatkan dalam proses pembelajaran budaya positif ini adalah bahwa saya tidak dapat mengontrol orang lain, dan hanya saya yang bisa mengontrol diri sendiri. Selanjutnya, perilaku murid merupakan cara dia bertahan hidup dan mendapatkan kasih sayang dan memenuhi kebutuhan lainnya. Selain itu, keyakinan akan membuat sesorang melakukan sesuatu hal. Terakhir, bahwa guru harus mampu menjadi manajer bagi murid-muridnya.
Future
Hal yang akan saya lakukan di masa depan adalah dapat menerapkan budaya positif dengan sebaik-baiknya. Sebagai contoh: Melakukan pembelajaran di kelas dengan penuh keyakinan dari murid-murid. Melakukan penyelesaian masalah dengan berperan sebagai manajer. Memikirkan segala sesuatu permasalahan dengan murid dengan penuh pertimbangan dan mengedepankan restitusi. Mampu memimpin keyakinan dalam kelas.